Empat Kunci Utama Lean Six Sigma Untuk Tingkatkan Efektivitas Proses dan Puaskan Pelanggan
admin | 4 July 2025 • 4 minutes

LSS adalah penggabungan Lean dan Six Sigma. Lean berfokus pada kecepatan dan Six Sigma berfokus pada penurunan variasi. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan efisiensi sehingga memberikan nilai ekonomis dari sudut pandang konsumen.LSS juga didukung oleh pendekatan manajerial yang berbasis pada pengalaman dan kebutuhan konsumen, sehingga seluruh proses operasional akan lebih konsisten, dan efektif dalam menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Pada akhirnya, penerapan LSS mendorong terbentuknya budaya kerja kolaboratif yang mengutamakan penggunaan data, analisis sistematis, dan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai keunggulan operasional.
Kecepatan dan Kualitas Mampu Memuaskan Konsumen
Kata ”cepat” dalam konteks ini bukan soal waktu secara total, namun seberapa banyak waktu yang digunakan untuk hal yang bernilai bagi konsumen. Dalam manufaktur, proses yang lambat merupakan ‘biaya’ yang mahal, mengapa? Persediaan yang bergerak lambat harus dipindahkan, dihitung, disimpan, dipindahkan lagi, sehingga berpotensi rusak atau menjadi usang. Akibatnya biaya hanya akan digunakan untuk operasional dan konsumen tidak memperoleh manfaat dari itu.
Sedangkan kualitas akan fokus mengurangi cacat dengan menerapkan statistik untuk mendefinisikan, mengukur, menganalisis, memverifikasi, dan mengendalikan proses. Hal ini dikenal sebagai DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) yang merupakan lima fase proyek Six Sigma untuk meningkatkan proses yang sudah ada. Orientasinya selalu sama, yakni memastikan setiap proses memiliki kontribusi kualitas dari perspektif konsumen.
Meningkatkan Efektivitas
Efektivitas pada metode LSS berkaitan dengan value stream, yaitu alat untuk menganalisa dan meningkatkan efisiensi proses dengan melihat alur secara detail dari awal hingga akhir. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi pemborosan (waste), mengidentifikasi aktivitas yang memiliki nilai tambah untuk konsumen, dan analisa waktu yang digunakan dalam proses. Selanjutnya, tantangan untuk mencapai efektivitas adalah variasi. Variasi diartikan sebagai tingkat perubahan atau perbedaan hasil suatu proses dalam rentang waktu tertentu. Bisa juga dianggap inkonsistensi pada tiap tahapan.
Variabelnya seperti 5M (Man, Machine, Material, Method, Measurement). Variabel ini adalah faktor untuk meminimalkan variasi pada operasional. Contohnya, dengan mengukur variasi spesifikasi material, kita dapat mengendalikan tahapan proses bernilai tambah secara lebih efektif, sehingga menghasilkan peningkatan proses dan produksi yang terprediksi. Melalui pengumpulan data secara berkala, perusahaan dapat mengukur dan mengamati variasi yang terjadi di berbagai aspek, seperti input proses dan metode pelaksanaan.
Kolaborasi bersama untuk hasil maksimal
Bagaimanapun juga LSS adalah metode kerjasama yang dapat menjadi sebuah budaya kerja. Satu orang tidak cukup untuk mengatasi kebutuhan pasar yang luas. Oleh karena itu selalu diperlukan tim dengan kolaborasi solid dengan satu fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang efektif, satu tim idealnya memiliki setidaknya 3 hal.
- Orang-orang yang berkapasitas dan berkomitmen
- Kelompok aktif dan tidak bertumpu pada satu orang
- Menghargai ide dan pendapat
Dalam prosesnya, membangun sebuah tim yang solid tentu butuh waktu. Hal itu berkembang melalui beberapa tahap:
- Pembentukan (Forming) – Anggota saling mengenal, diskusinya masih ringan dan belum fokus ke tugas.
- Konflik (Storming) – Mulai muncul perbedaan pendapat, kadang terjadi debat atau ketegangan.
- Menyesuaikan Diri (Norming) – Tim mulai kompak, fokus pada tujuan bersama
- Berkinerja (Performing) – Tim bekerja efektif, berkolaborasi bersama, saling percaya, dan berkontribusi.
- Tahap akhir/pembubaran (Adjourning) – proyek selesai, target tercapai, atau masa kerja tim sudah berakhir.
Mengambil Keputusan berdasarkan data dan fakta
Secara keseluruhan, data adalah tulang punggung LSS. Tanpa data, analisis kita hanya asumsi dan bukan metodologi yang terbukti untuk mencapai keunggulan operasional. Data akan memberi gambaran kejadian seluruh proses bisnis. Setidaknya ada empat pemicu, LSS biasa menyebutnya Voice of :
- Voice of the Employee (VOE): Data yang dikumpulkan melalui survei atau wawancara mengenai pemikiran/persepsi pelanggan tentang produk atau layanan dan pengalaman pelanggan ketika melakukan bisnis dengan suatu organisasi.
- Voice of the Business (VOB): Dampak kualitas dan/atau masalah terhadap pendapatan, pengeluaran, biaya, dan lain-lain.
- Voice of the Process (VOP): Data mengenai kecepatan setiap tahap dalam rantai produksi. Sedangkan “Waktu tunggu” adalah rentang waktu pengerjaan dari awal hingga ke konsumen.
- Voice of the Employee (VOE): Ini adalah umpan balik, ide, dan keprihatinan dari karyawan yang terlibat dalam proses. VOE dapat memberikan wawasan berharga tentang masalah operasional, potensi perbaikan, dan cara meningkatkan keterlibatan karyawan.
Frequently Asked Question (FAQ)
- Apakah LSS cocok untuk diterapkan dalam berbagai industri ?
Meskipun awalnya dikembangkan untuk manufaktur, LSS dapat diterapkan di berbagai jenis proses, termasuk proses transaksional seperti penjualan, pemasaran, layanan pelanggan, dan administrasi. Hal ini dimungkinkan karena prinsip-prinsip LSS berfokus pada peningkatan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan, yang relevan di semua industri.
- Bagaimana LSS meningkatkan kinerja keuangan?
LSS meningkatkan anggaran dengan mengurangi biaya overhead manufaktur dan biaya kualitas, meningkatkan perputaran inventaris, dan memperbaiki waktu pengiriman. Peningkatan ini mengarah pada peningkatan efisiensi, pengurangan pemborosan, dan kepuasan pelanggan yang lebih besar, sehingga pada akhirnya mendorong profitabilitas yang diperoleh.
- Apa yang dimaksud dengan “budaya Six Sigma,” dan mengapa ini penting?
Budaya Six Sigma adalah lingkungan di mana semua orang dalam organisasi, mulai dari CEO hingga karyawan, terlibat aktif dalam peningkatan berkelanjutan. Ini penting karena mendorong profesionalisme, kolaborasi, akuntabilitas, dan fokus pada data untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan bisnis.
- Bagaimana LSS mengurangi pemborosan?
Dengan memahami detail proses (seperti menggambarkannya dalam process mapping), perusahaan/tim dapat menemukan peluang perbaikan yang berasal dari pemborosan waktu di dalam proses. Hal ini mengarah pada proses yang lebih efisien dan penggunaan sumber daya yang lebih efektif.
- Bagaimana LSS dapat memberikan keunggulan kompetitif ?
LSS memberikan keunggulan kompetitif melalui metode peningkatan kecepatan, pemeliharaan kualitas, dan efisiensi yang lebih baik.
Kesimpulan
Menerapkan disiplin metode LSS seperti, kualitas yang konsisten, kecepatan respon, pengambilan keputusan berbasis data, optimalisasi proses, keterlibatan serta pemberdayaan tim, perusahaan tidak hanya mampu mengidentifikasi dan memecahkan akar permasalahan yang menghambat pertumbuhan, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk perbaikan berkelanjutan. LSS memberdayakan organisasi untuk tidak hanya merespons perubahan pasar, tetapi juga untuk membentuknya, dengan menciptakan nilai yang unggul bagi konsumen sembari mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.
Salam Improvement,
SSCX International
Next Articles

Tujuan dari 5S adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman, teratur dan layak bagi pekerja. Dengan begitu, karyawan akan bekerja dengan maksimal dan hasilnya memuaskan konsumen. Semua manfaat ini menghasilkan peningkatan laba dan kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan keseluruhan metodologi LSS.