Karakter Lean Six Sigma dalam Sistem Operasional Perusahaan
admin | 1 February 2023 • 1 minute
Lean Six Sigma adalah suatu metodologi, suatu kerangka berpikir, suatu konsep di dalam kita melakukan perbaikan berkelanjutan atau continuous improvement. Caranya bagaimana? yaitu dengan menggunakan metodologi DMAIC. Lean Six Sigma juga efektif digunakan untuk mengeliminasi waste.
Six Sigma memiliki sejumlah tools dan teknik untuk mendefinisikan dan mengevaluasi setiap langkah dari suatu proses. Metode ini memungkinkan Anda meningkatkan efisiensi, kualitas proses, dan yang paling penting adalah profit bagi perusahaan. Namun implementasi metode ini hanya akan berhasil jika seluruh organisasi sepakat dan mendukung program Six Sigma atau dengan kata lain, orang menjadi faktor paling krusial.
Menurut riset, perusahaan-perusahaan yang menggunakan Lean Six Sigma dalam menerapkan kebiasaan inovasi dan memiliki performa finansial yang superior memiliki set karakteristik yang membedakan mereka dari perusahaan yang masih bersandar kepada pola pikir tradisional dalam pengembangan bisnisnya.
Organisasi inovator yang sukses umumnya memiliki:
- Visi mengenai inovasi yang berbasis kepada pengetahuan faktual mengenai pasar dan pelanggan. Perusahaan harus membangun visi yang berbasis kepada pemahaman akan permintaan pasar serta kemampuan untuk memenuhinya. Visi-visi itu memiliki tujuan yang eksplisit dan terfokus. Tujuan-tujuan dibuat relatif sedikit untuk meningkatkan fokus.
- Para pemimpin perusahaan berkomitmen untuk melakukan inovasi yang konsisten. Mereka benar-benar melakukan perubahan yang nyata, bukan hanya sekedar melontarkan ide.
- Penataan di seluruh bagian perusahaan yang telah berkembang. Visi mengenai strategi inovasi digunakan sebagai kekuatan pemersatu untuk menyelaraskan seluruh unit bisnis dalam perusahaan; ini juga mempengaruhi hubungan dengan pemasok dan pelanggan.
- Kapabilitas organisasi untuk membuat inovasi menjadi suatu kebiasaan. Inisiatif Lean Six Sigma melibatkan periode pelatihan yang intens, sumber yang kompeten, dan proyek Lean Six Sigma sebagai awal dari transformasi perusahaan. Namun sejalan dengan waktu, setelah pola pikir Lean Six Sigma mulai menjadi mainstream di perusahaan, mereka akan sanggup memberlakukan proses yang secara konsisten membantu terjadinya inovasi yang berkelanjutan di seluruh badan organisasi.
Walaupun para CEO perusahaan memiliki insting untuk melakukan pendekatan manajemen seperti Lean Six Sigma untuk melakukan process improvement dan cost reduction, namun itu saja tidak cukup untuk mewujudkan sebuah perusahaan dengan operational excellence.
Perusahaan yang sukses bertindak dengan cara yang lebih visioner. Mereka sengaja memperluas area penerapan Lean Six Sigma dan menggunakannya untuk menemukan kemungkinan inovasi yang signifikan yang memberikan efek lebih dahsyat daripada sistem operasi yang selama ini mereka jalankan. Dalam prosesnya, mereka sanggup memperbaiki performa bisnis dan menjadi organisasi yang memiliki kecenderungan kepada inovasi.